PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu Sosial
Dasar (ISD) adalah suatu program pelajaran yang dikembangkan di perguruan
tinggi. Pengembangan Ilmu Sosial Dasar ini sejalan dengan realisasi
pengembangan ide dan pembaruan sestim pendidikan yang bersifat dinamis dan
inovatif. Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah ilmu-ilmu sosial yang digunakan dalam pendekatan sekaligus sebagai sarana
jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah-masalah social yang berkembanag
dalam kehidupan masyarakat.
Seperangkat konsep-konsep dasar atau pengetahuan dasar ilmu-ilmu sosial interdisiplin atau multi disiplin dipergunakan sebagai alat pendekatan dalam pemecahan problema-problema yang timbul dan berkembang dalam masyarakat.
Ilmu Sosial Dasar tentunya berbeda dengan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Ilmu pengetahuan sosial lebih cenderung mempelajari tentang unsur-unsur atau nilai-nilai dari berinteraksi sosial, nilai kehidupan kita dalam melakukan suatu kegiatan, berpikir menjadi orang mempunyai rasa nilai tenggang rasaan sesama manusia didalam ilmu pengatahuan sosial dibagi menjadi beberapa ilmu yaitu: sejarah, geografi, ekonomi, dan masih banyak lagi semua itu besifat universal. Sedangkan Ilmu Dasar Sosial adalah ilmu yang didefinisikan berdasarkan suatu nilai dalam kependudukan yang bertempat di satu Negara yang bisa menilai, menyimpulkan, dan juga menganalasis suatu permasalahan yang ada di sekitarnya dengan bersosialisai akan tetapi juga masih menggunakan suatu nilai yang terpenting dalam ilmu sosial dasar yaitu fakta, konsep, dan teori nilai tersebut semua diambil dari sejarah, ekonomi, geografi sosial,sosiologi, antropologi, psykologi sosial.
Menurut Soerjono Soekanto ISD adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika), sehingga pengetahuan mana akan selalu dapat diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain.
Secara umum ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
1) Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi.
2) Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
3) Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Dalam perkembangannya, ISD banyak berkonsentrasi pada urusan masalah sosial, menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN
KEBUDAYAAN
Penduduk,
Masyarakat dan kebudayaan adalah tiga hal aspek kehidupan yang saling
berkaitan. Salah satunya sangat berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu
sama lain karena dapat saling menentukan. Penduduk bertempat tinggal di dalam
suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula dan kemungkinan akan
terbentuknya suatu masyarakat dari akibat perkumpulan penduduk tersebut. Begitu
pula dengan Kebudayaan yang terlahir, tumbuh dan berkembang dalam suatu
masyarakat. Menurut Selo Soemarjidan mengatakan bahwa Masyarakat adalah
Orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Jadi hubungan
antara Penduduk, Masyarakat dan Budaya merupakan hubungan yang saling
menentukan.
Dalam
Sosiologi penduduk adalah perkumpulan manusia yang menempati wilayah geografi
dan ruang tertentu. Penduduk dapat didefinisikan menjadi dua yaitu Orang yang
tinggal di daerah tersebut dan Orang yang secara hukum berhak tinggal di
daerah tersebut. Maksudnya dapat di katakan penduduk suatu daerah
tersebut bila memiliki surat resmi untuk tinggal di tempat tersebut misalknya
memiliki sebuah KTP (Kartu Tanda Penduduk) untuk menjadi Penduduk resmi Negara
Indonesia.
1. Penduduk
Penduduk
adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua orang yang secara
hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan sperti KTP
yang digunakan sebagai identitas WNI(Warga Negara Indonesia).
Dalam arti luas, penduduk atau populasi berarti sejumlah makhluk sejenis yang
mendiami atau menduduki tempat tertentu misalnya pohon bakau yang terdapat pada
hutan bakau, atau kera yang menempati hutan tertentu. Bahkan populasi dapat
pula dikenakan pada benda-benda sejenis yang terdapat pada suatu tempat,
misalnya kursi dalam suatu gedung sekolah. Dalam kaitannya dengan manusia, maka
pengertian penduduk adalah manusia yang mendiami dunia atau bagian-bagiannya
(Ruslan H.Prawiro, 1981 : 3).
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat
dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi
menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk
merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering
digunakan secara informal untuk sebutan nilai pertumbuhan penduduk, dan
digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Salah
satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah masalah ekonomi.
Maksud dari masalah ekonomi ialah terbatasnya lapangan kerja yang ada di
lingkungan masyarakat sekitar, diantaranya ialah meningkatnya angka
pengangguran, meningkatnya angka kemiskinan, anak-anak putus sekolah, serta
kejahatan timbul dimana-mana. Berikut adalah data tabel jumlah penduduk dunia
sejak tahun 1830-2006.
TAHUN
|
JUMLAH PENDUDUK
|
PERKEMBANGAN/TAHUN
|
1830
|
1 Milyard
|
1%
|
1960
|
3 Milyard
|
1,7%
|
1975
|
4 Milyard
|
2,2%
|
1987
|
5 Milyard
|
2%
|
1996
|
6 Milyard
|
2%
|
2006
|
7 Milyard
|
2%
|
Sumber : Iskandar N ,
Does Sampurno Masalah Pertambahan Penduduk di Indonesia.
2. Masyarakat
Masyarakat
merupakan kumpulan dari penduduk yang mempunyai hubungan dan mempunyai
kepentingan untuk bersama. Menurut Koentjaraningrat masyarakat adalah kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinu,dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam
arti sempit atau arti kata masyarakat berasal dari kata bahasa Arab “syaraka”
berarti ikut serta atau berpartisipasi.
Masyarakat
dalam arti lain adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan
yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Seperti sekolah,
keluarga,perkumpulan dan Negara semua adalah masyarakat. Dalam ilmu sosiologi
ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan.
Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota- anggota yang
menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Sedangkan pada masyarakat
patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggota nya.
Dalam
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan melihat dari cara bermata
pencaharian. Para pakar ilmu sosial telah mengidentifikasikan masyarakat
menjadi beberapa golongan yaitu masyarakat pemburu, masyarakat pastoral
nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga
disebut masyarakat peradaban. Beberapa pakar ilmu sosial juga telah menganggap
bahwa masyarakat industri dann pasca-industri sebagai kelompok yang terpisah
dari masyarakat agrikultural tradisional.
Fungsi Masyarakat
Adapun fungsi masyarakat
bagi kehidupan manusia menurut Suhadi adalah:
a. Untuk
melindungi anggota masyarakat atau untuk menghindari segala penderitaan,
perpecahan, perselisihan dan segala bentuk kejahatan yang timbulkan oleh
individu maupun kelompok yang ada dalam masyarakat atau dari luar masyarakat
itu sendiri.
b. Untuk
menyususn kelangsungan hidup, manusia menuju tertib dan damai sesuai dengan
cita-cita warga masyarakat yang bersangkutan yang mudah bersatu dalam
mayarakat. Semakin kuat pertahanannya sehingga segala kepentingan keselamatan
serta kebutuhan hidupnya akan lebih terjamin.
c. Sistem
komunikasi akan lebih lancar apabila dibandingkan dalam bentuk individu, karena
masyarakat itu dapat berbicara menggunakan bahasa, mengetahui adat istiadat.
Stabilitas pribadi akan lebih terarah dalam bentuk positif, sehingga tujuan
dari terbentuknya masyarakat itu tercapai.
3. Kebudyaan
kebudayaan adalah hasil dari masyarakat bersosial. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan
oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits
memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke
generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas
Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial,
ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan
lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut
Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di
dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
Menurut
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya,
rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
kesimpulannya :Individu
adalah kesatuan utuh antara jasmani dan rohani. Setiap individu mempunyai ciri
khas dan kebutuhan yang tersendiri. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut,setipa
individu membutuhkan individu lain. Karena itulah individu selalu hidup
berkelompok membentuk masyarakat.
Masyarakat adalah sejumlah orang yang hidup dalam suatu daerah saling
berhubungan dan terikat satu sama lain sehingga memiliki rasa solidaritas dan
menghasilkan kebudayaan.
Setiap individu dalam masyarakat mempunyai peran dan kedudukan yang berbeda.
Setiap individu diharapkan dapat berperan sesuai dengan kedudukannya sehingga
tercipta ketertiban,kenyamanan,kesetabilan hidup bermasyarakat,yang akhirnya
tujuan bersama dapat tercapai.
INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
1. INDIVIDU
a. Definisi
Kata
“ Individu” berasal dari kata latin, yaitu individuum, berarti
“yang tak terbagi”. Jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Arti
lainnya adalah sebagai pengganti “orang seorang” atau manusia perorangan.
Disini terlihat bahwa sifat dan fungsi manusia, sebagaimana ia hidup di
tengah-tengah individu lain dalam masyarakat.
Individu
bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan,
dapat kita uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya
memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Makna
manusia menjadi individu apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan
tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatkan ciri-ciri
individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut
proses individualisasi atau aktualisasi diri.
b. Tugas
Individu
Manusia
sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu;
- Menuntut
ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk
kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya
untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan
perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
- Menghiasi diri dan budi pekerti dengan
baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam
kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi
pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan bermasyarakat,
2. KELUARGA
a. Definisi Keluarga
Keluarga
diartikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai
makhluk sosial, yang ditandai dengan adanya kerja sama ekonomi. Fungsi keluarga
adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, menolong, melindungi,
atu merawat orang-orang tua (jompo). Bentuk keluarga terdiri dari seorang
suami, seorang istri, dan anak-anak yang biasanya tinggal dalam satu rumah yang
sama ( keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.
Setiap
individu akan saling berhubungan. Ibarat suatu benda yang tersusun atas
beberapa bagian penyusunnya, mulai dari atom sebagai partikel penyusun
terkecilnya, begitu pula hubungan antara individu, keluarga, dan masyarakat. Individu berasal
dari kata latin, “individuum” yang artinya “tak terbagi”. Individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan
kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Dan diantara
orang-seorang tersebut pasti terdapat perbedaan/diferensiasi yang disebabkan
oleh beberapa faktor. Timbulnya perbedaan tersebut bukan hanya pembawaan,
tetapi melalui kaitan dengan dunia yang telah mempunyai sejarah dengan
peradabannya. Setiap individu pasti mempunyai kepribadian istimewa. Jadi dapat
disimpulkan bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai
kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Kita semua tahu bahwa manusia
selain merupakan makhluk individu, juga merupakan makhluk sosial. Sehingga
mereka tidak dapat hidup sendiri, melainkan harus saling mengadakan hubungan
sosial antara satu individu dengan yang lainnya karena mereka saling
membutuhkan. Beberapa individu yang berkumpul menjadi satu akan membentuk
sebuah keluarga, yang merupakan unit/satuan masyarakat terkecil
yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Keluarga
biasanya terdiri dari suami, istri, dan anak-anaknya. Keluarga inilah yang
melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam
masyarakat.
Bebepara pengertian dari
keluarga :
1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena
adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah
satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan atau adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai
peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
b. Struktur Keluarga
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur ayah
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah
suami
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri
c. Ciri-Ciri Struktur Keluarga
1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota
keluarga
2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing
3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
d. Ciri-Ciri Keluarga Indonesia
1. Suami sebagai pengambil keputusan
2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh
3. Berbentuk monogram
4. Bertanggung jawab
5. Pengambil keputusan
6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa
7. Ikatan kekeluargaan sangat erat
8. Mempunyai semangat gotong-royong
e. Fungsi Keluarga
Adapun fungsi keluarga
itu sendiri antara lain dapat dikelompokkan menjadi :
1. Fungsi
Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan
agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi
anak-anaknya. Kerena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan
keturunan. Dan setiap manusia pada hakikatnya terdapat semacam tuntutan
biologis bagi kelangsungan hidup melalui perkawinan.
2. Fungsi
Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan
untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan
sebagai berikut :
a. Gangguan
udara dengan berusaha menyediakan rumah
b. Gangguan
penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan
c. Gangguan
bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain
3. Fungsi
Ekonomi
Keluarga berusaha
menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu :
a. Kebutuhan
makan dan minum (Pangan)
b. Kebutuhan
pakaian untuk menutup tubuhnya (Sandang)
c. Kebutuhan
tempat tinggal (Papan)
4. Fungsi
Keagamaan
Keluarga diwajibkan
untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam
pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Fungsi
Sosial
Dengan fungsi ini
keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya
dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat
serta mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak
bila sudah dewasa.
3. MASYARAKAT
a. Arti Definisi /
Pengertian Masyarakat Menurut Beberapa Ahli
Dalam
bahasa Inggris masyarakat disebut juga society, asal katanya socius yang
berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk,
artinya bergaul. Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk
aturan hidup, yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan,
melainkan oleh unsur-unsur lain dalam lingkungan sosial yang merupakan
kesatuan.
Berikut di bawah ini
adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi dunia.
1.
Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
2.
Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang
menderita suatu ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya
pertentangan antara kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
3.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan
objektif pribadi-pribadi yang merupakan anggotanya.
4.
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan
kumpulan manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang
cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok / kumpulan manusia tersebut.
b. Faktor-Faktor /
Unsur-Unsur Masyarakat
Menurut Soerjono
Soekanto alam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut ini :
1. Berangotakan minimal
dua orang.
2. Anggotanya sadar
sebagai satu kesatuan.
3. Berhubungan dalam
waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi
dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota masyarakat.
4. Menjadi sistem hidup
bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai
anggota masyarakat.
c. Ciri / Kriteria Masyarakat
Yang Baik
Menurut Marion
Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan
manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan
utama.
2. Saling setia pada
sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih
dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh
anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.
d. Tugas manusia sebagai
anggota masyarakat
- Saling tolong menolong dan bantu membantu
dalam kebajikan
- Ikut meringankan beban kesengsaraan orang
lain
- Menjaga dan memelihara keamanan,
ketentraman dan ketertiban lingkungan dan masyarakat
- Menghindari perkataan dan tindakan yang
menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan yang saling
menguntungkan.
KESIMPULAN
Dari
seluruh uraian mengenai relasi individu dengan enam macam lingkungan sosial
mulai dari keluarga sampai nasional, dapat ditarik kesimpulan sementara, bahwa
individu mempunyai makna langsung apabila konteks situasional adalah keluarga
atau lembaga sosial, sedangkan individu dalam konteks lingkungan sosial yang
lebih besar, seperti masyarakat nasion, posisi dan peranannya semakin abstrak.
Daftar Pustaka
Buku ilmu sosial dasar karya Dr. M. Munandar Soelaeman