Minggu, 27 November 2016

JPO Stasiun UI dijuluki Jembatan Aborsi, namun tak pernah sepi dilintasi warga.

     Jembatan penyebrangan orang atau yang sering di sebut JPO memang menjadi salah satu fasilitas pejalan kaki untuk menyebrang jalan. Namun kali ini ada yang menarik dari JPO stasiun UI yang lebih terkenal dengan julukan Jembatan Aborsi. Mengapa bisa demikian?, setelah penulis melakukan survey berikut beberapa fakta menarik dari jembatan aborsi .


      Jembatan stasiun UI ini memang terkenal dengan sebutan jembatan aborsi, hal ini di sepakati oleh para mahasiwa ui dan warga sekitar yang memang setiap hari melewati jembatan ini. Sebenarnya jembatan ini merupakan proyek yang seharusnya dikerjakan beberapa tahun lalu, namun baru terlaksana tahun ini. Jembatan stasiun ui juga memilik fungsi yang sama seperti jembatan pada umumnya, untuk meminimalisir angka kecelakaan kereta. Keselamatan warga atau mahasiswa yang lewat jembatan ini lebih terjamin daripada harus menyebrang rel secara illegal.



     Alasan jembatan ini di sebut jembatan aborsi juga cukup beragam , sebut saja namanya Mpok (penjual binder kober) dia memberi tanggapan” kalau jembatan ini emang bikin cape, bayangin aja kalau ada ibu ibu hamil lewat situ, bisa – bisa keguguran”. Berbeda dengan Fazrin (Mahasiswa UI) dia berpendapat bahwa :” saya tidak tau asal muasal jembatan ini di sebut jembatan aborsi, tapi jembatan ini capenya full”. Berbeda lagi dengan tanggapan Ati (pegawai, asal bekasi) yang kebetulan baru pertama kali menyebrangi  jpo ini dia berpendapat :”ya walaupun ngos ngosan jembatan ini lebih safety daripada kita menyebrang rel secara illegal”.
   
      Penulis juga sebenarnya sering melewati jembatan ini, ya memang jembatan ini sangat menguras tenaga dikarenakan jumlah anak tangga yang terlalu banyak dan benar benar tinggi karena harus benar benar di atas kereta. Walapun begitu jemabatan ini patut di contoh oleh jpo lain , fasilitas ini benar benar gratis dan membantu warga yang mau menyebrang. Tapi yang perlu di ingat jembatan ini tidak ramah untuk para lansia dan penyandang disabilitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar