Jumat, 09 November 2018

JURNAL MANAJEMEN RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI

MANAJEMEN RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI

JURNAL


ABSTRAK

              Risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan yang merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi. Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi. Metode yang digunakan adalah studi literatur tentang manajemen risiko pada proyek konstruksi dengan mengacu kepada teori-teori yang relevan. Hasil studi menunjukkan bahwa manajemen risiko sangat penting dilakukan bagi setiap proyek konstruksi untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal penyelesaian proyek.


Melakukan tindakan penanganan yang dilakukan terhadap risiko yang mungkin terjadi (respon risiko) dengan cara : menahan risiko (risk retention), mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk transfer), menghindari risiko (risk avoidance).
Kata Kunci : Manajemen resiko, proyek konstruksi.



1.           Pendahuluan
                   Proyek konstruksi merupakan suatu bidang yang dinamis dan mengandung risiko. Risiko dapat memberikan pengaruh terhadap produktivitas, kinerja, kualitas dan dan batasan biaya dari proyek.
              Risiko dapat dikatakan merupakan akibat yang mungkin terjadi secara tak terduga. Walaupun suatu kegiatan telah direncanakan sebaik mungkin, namun tetap mengandung ketidakpastian bahwa nanti akan berjalan sepenuhnya sesuai rencana.
              Risiko pada proyek konstruksi bagaimanapun tidak dapat dihilangkan tetapi dapat dikurangi atau ditransfer dari satu pihak kepihak lainnya (Kangari, 1995). Bila risiko terjadi akan berdampak pada pada terganggunya kinerja proyek secara keseluruhan sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap biaya, waktu dan kualitas pekerjaan. Para pelaku dalam industri konstruksi sekarang ini makin menyadari akan pentingnya memperhatikan permasalahan risiko pada proyek-proyek yang ditangani, karena kesalahan dalam memperkirakan dan menangani risiko akan menimbulkan dampak negatif, baik langsung maupun tidak langsung pada proyek konstruksi. Risiko dapat menyebabkan pertambahan biaya dan keterlambatan jadwal penyelesaian proyek. Oleh karena besarnya dampak yang ditimbulkan, maka tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui manajemen risiko pada proyek konstruksi, dengan melakukan studi literatur yang mengacu kepada teori-teori yang relevan.
2.           Tinjauan Pustaka
2.1         Risiko
               Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami didalam suatu situasi (Fisk, 1997). Risiko adalah ancaman terhadap kehidupan, properti atau keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi (Duffield & Trigunarsyah, 1999). Secara umum risiko dikaitkan dengan kemungkinan (probabilitas) terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan (Soeharto, 1995).
              Jadi risiko adalah variasi dalam hal-hal yang mungkin terjadi secara alami atau kemungkinan terjadinya peristiwa diluar yang diharapkan yang merupakan ancaman terhadap properti dan keuntungan finansial akibat bahaya yang terjadi.  
              Secara umum risiko dapat diklasifikasikan menurut berbagai sudut pandang yang tergantung dari dari kebutuhan dalam penanganannya (Rahayu, 2001) :
1)    Risiko murni dan risiko spekulatif (Pure risk and speculative risk) Dimana risiko murni dianggap sebagai suatu ketidakpastian yang dikaitkan dengan adanya suatu luaran (outcome) yaitu kerugian. Contoh risiko murni kecelakaan kerja di proyek. Karena itu risiko murni dikenal dengan nama risiko statis. Risiko spekulatif mengandung dua keluaran yaitu kerugian (loss) dan keuntungan (gain). Risiko spekulatif dikenal sebagai risiko dinamis. Contoh risiko spekulatif pada perusahaan asuransi jika risiko yang dijamin terjadi maka pihak asuransi akan mengalami kerugian karena harus menanggung uang pertanggungan sebesar nilai kerugian yang terjadi tetapi bila risiko yang dijamin tidak terjadi maka perusahaan akan meperoleh keuntungan.
2)    Risiko terhadap benda dan manusia, dimana risiko terhadap benda adalah risiko yang menimpa benda seperti rumah terbakar sedangkan risiko terhadap manusia adalah risiko yang menimpa manusia seperti risiko hari tua, kematian dsb.
3) Risiko fundamental dan risiko khusus (fundamental risk and particular risk). Risiko fundamental adalah risiko yang kemungkinannya dapat timbul pada hampir sebagian besar anggota masyarakat dan tidak dapat disalahkan pada seseorang atau beberapa orang sebagai penyebabnya, contoh risiko fundamental: bencana alam, peperangan. Risiko khusus adalah risiko yang bersumber dari peristiwaperistiwa yang mandiri dimana sifat dari risiko ini adalah tidak selalu bersifat bencana, bisa dikendalikan atau umumnya dapat diasuransikan. Contoh risiko khusus: jatuhnya kapal terbang, kandasnya kapal dsb.
2.2         Jenis risiko
               Risiko-risiko yang terdapat pada proyek konstruksi sangat banyak, namun tidak semua risiko-risiko tersebut perlu diprediksi dan diperhatikan untuk memulai suatu proyek karena hal itu akan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu pihak-pihak didalam proyek kontruksi perlu untuk memberi prioritas pada risiko-risiko yang penting yang akan memberikan pengaruh terhadap keuntungan proyek.
              Risiko-risiko tersebut adalah (Wideman, 1992) :
1. External, tidak dapat diprediksi  (tidak dapat dikontrol):
       a).   Perubahan peraturan perundangundangan,
b).  Bencana alam : badai, banjir,   gempa bumi,
c).  Akibat kejadian pengrusakan dan sabotase,
d).   Pengaruh lingkungan dan sosial, sebagai akibat dari proyek,
e)    Kegagalan penyelesaian proyek
2. External, dapat diprediksi (tetapi tidak dapat dikontrol):
       a).   Resiko pasar,
b). Operasional (setelah proyek selesai),
       c).   Pengaruh lingkungan,
       d).   Pengaruh sosial,
       e).   Perubahan mata uang,
       f).    Inflasi,
       g). Pajak
3.    Internal, non-teknik (tetapi umumnya dapat dikontrol):
       a).   Manajemen,
       b)    Jadwal yang terlambat,
       c).   Pertambahan biaya,
       d).   Cash flow,
       e).   Potensi kehilangan atas manfaat dan keuntungan
 4.          Teknik (dapat dikontrol):
       a).   Perubahan teknologi,
       b) Risiko-risiko spesifikasi atas teknologi proyek,  
       c)    Desain
5.         Hukum, timbulnya kesulitan akibat dari :
       a).   Lisensi,
       b).   Hak paten,
       c).   Gugatan dari luar,
       d).   Gugatan dari dalam,
       e).   Hal-hal tak terduga
              Menurut Flanagan & Norman (1993), risiko-risiko dalam proyek konstruksi adalah :
a. Penyelesaian yang gagal sesuai desain yang telah ditentukan/penetapan waktu konstruksi
b. Kegagalan untuk memperoleh gambar perencanaan, detail perencanaan/izin dengan waktu yang tersedia.
c.    Kondisi tanah yang tak terduga
d. Cuaca yang sangat buruk.
e.    Pemogokan tenaga kerja.
f.     Kenaikan harga yang tidak terduga untuk tenaga kerja dan bahan.
g.    Kecelakaan yang terjadi dilokasi yang menyebabkan luka.
h. Kerusakan yang terjadi pada struktur akibat cara kerja yang jelek.
i.     Kejadian tidak terduga (banjir, gempa bumi, dan lain–lain)
j. Klaim dari kontraktor akibat kehilangan dan biaya akibat keterlambatan produksi karena detail desain oleh tim desain.
k. Kegagalan dalam penyelesaian proyek dengan budget yang telah ditetapkan.
               Sumber–sumber risiko (Flanagan & Norman, 1993) :
1).   Timbulnya inflasi,
2).  Kondisi tanah yang tidak terduga, 3).      Keterlambatan material,
4).   Detail desain yang salah, seperti ukuran yang salah dari gambar yang dibuat oleh arsitek,
5) Kontraktor utama tidak mampu membayar/bangkrut,
 6) Tidak ada koordinasi
2.3.        Proyek konstruksi
              Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka pendek serta jelas waktu awal dan akhir kegiatannya. Dalam rangkaian kegiatan tersebut, ada suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan berupa bangunan. Proses yang terjadi dalam rangkaian kegiatan tersebut tentunya melibatkan pihak-pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung.
              Menurut Ervianto( 2002), proyek konstruksi mempunyai tiga karakteristik yang dapat dipandang secara tiga demensi yaitu :
1).   Bersifat unik : tidak pernah terjadi rangkaian kegiatan yang sama persis (tidak ada proyek yang identik, yang ada adalah proyek sejenis), proyek bersifat sementara dan selalu melibatkan grup pekerja yang berbeda-beda
2). Dibutuhkan sumber daya : setiap proyek konstruksi membutuhkan sumber daya yaitu tenaga kerja, uang, peralatan, metode dan material.
3) Organisasi : setiap organisasi mempunyai keragaman tujuan di dalamnya terlibat sejumlah individu dengan keahlian yang bervariasi. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyatukan fisi menjadi satu tujuan yang ditetapkan organisasi.
              Dalam proses mencapai tujuan proyek telah ditentukan tiga batasan/kendala (triple constraint) yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, mutu dan jadwal yang harus dipenuhi.
3.           Pembahasan
              Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek. Kemudian mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak lain atau mengurangi risiko yang terjadi. Manajemen risiko adalah semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan risiko yaitu perencanaan (planning), penilaian (assessment), penanganan (handling) dan pemantauan (monitoring) risiko (Kerzner, 2001).
              Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko dalam sebuah proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya, dilain sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang yang ada (Wideman, 1992).

3.1             Identifikasi risiko
              Untuk mengidentifikasi risiko, pertanyaan yang perlu dijawab adalah siapa yang terlibat dalam penilaian risiko dan mengapa? Jenis risiko apa yang mempengaruhi suatu proyek?.
              Sumber-sumber utama timbulnya risiko yang umum untuk setiap proyek konstruksi, menurut Duffield dan Trigunarsyah (1999) adalah :
•      Fisik : kerugian atau kerusakan akibat kebakaran, gempa bumi, banjir, kecelakaan dan tanah longsor
•      Lingkungan : kerusakan ekologi, polusi dan pengolahan limbah, penyelidikan keadaan masyarakat
•      Perancangan :
       a)    Teknologi baru, aplikasi baru, ketahanan uji dan keselamatan,
       b)    Rincian, ketelitian dan kesesuain spesifikasi,
c)    Risiko perancangan yang  timbul dari pengukuran dan penyelidikan,
       d)    kemungkinan perubahan terhadap rancangan yang telah disetujui,
e) Interaksi rancangan dengan metode konstruksi
•      Logistik :
a) Kehilangan atau kerusakan material dan peralatan dalam perjalanan,
b) ketersediaaan sumber daya khusus,
       c)    pemisahan organisasi
•      Keuangan :
a)    ketersediaaan dana dan kecukupan asuransi,
b) penyediaan aliran kas yang cukup,
c) kehilangan akibat kontraktor, supplier
d)    fluktuasi nilai tukar dan inflasi,
e)    perpajakan,
f)     suku bunga,
g)    biaya pinjaman
•      Perundang-undangan : perubahan disebabkan perundang-undangan atau pemerintah
•      Keamanan properti intelektual
•      Hak atas tanah dan penggunaan
•      Politik :
  a)    Risiko politik dinegara pemilik proyek, supplier dan kontraktor, peperangan, revolusi dan perubahan hukum,
  b)              ketidakpastian dari kebijakan pemerintah
•      Konstruksi :
a)    kelayakan metode konstruksi, keselamatan,
b)    hubungan industrial,
c)    tingkat perubahan dari rancangan awal,
d)    cuaca,
e) kualitas dan ketersediaan manajemen dan supervisi,
f)     kondisi yang tersembunyi
 •     Operasional :
a) fluktuasi permintaan pasar terhadap produk dan jasa yang dihasilkan,
b)    kebutuhan perawatan,
c)    keandalan,
d)    keselamatan pelaksanaan,
e)    ketersediaan pabrik,
f)     manajemen.
       Jenis risiko yang terpenting bagi setiap pihak yang terlibat dalam sebuah proyek tergantung pada berbagai tahapan proyek dan peran serta tanggung jawab dari berbagai pihak.
4.               Kesimpulan
a). Dalam setiap proyek konstruksi sangat penting dilakukan manajemen risiko untuk menghindari kerugian atas biaya, mutu dan jadwal proyek.
b)    Manajemen risiko merupakan Pendekatan yang dilakukan terhadap risiko yaitu dengan memahami, mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko suatu proyek. Kemudian mempertimbangkan apa yang akan dilakukan terhadap dampak yang ditimbulkan dan kemungkinan pengalihan risiko kepada pihak lain atau mengurangi resiko yang terjadi.
c) Penilaian risiko yang dilakukan meliputi : Identifikasi risiko, memahami kebutuhan atau mempertimbangkan risiko, menganalisis dampak dari risiko tersebut/evaluasi risiko.

5.           Daftar Pustaka
Duffield,    C & Trigunarsyah, B. 1999. Project ManagementConception to Completion. Engineering Education Australia. (EEA). Australia.
Ervianto,    A.U dan Joshua, M. (2001). Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta
Fisk,           E.R.1997. Construction Project Administration Fifth Edition. Prentice Hall. New Jersey.
Flanagan,    R & Norman, G.1993, Risk Management and Construction. Blackwell Science, London.
Kangari,     R. 1995. Risk Management Perceptions and Trends of U.S. Construction. Journal of Construction Engineering and Management. ASCE. December.
Kerzner,     H. 2001. Project Management. Seventh Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.
Rahayu, P.H. 2001. Asuransi Contractor’s All Risk sebagai Alternatif Pengalihan Risiko Proyek Dalam Industri Konstruksi Indonesia. Seminar Nasional Manajement Konstruksi 2001. Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan. Bandung.
Soeharto,    I. 1995. Manajemen Proyek dari konseptual sampai operasional. Erlangga. Jakarta.
Well-Stam,
D Van, et.al., 2004. Project Risk Management: an essential tool for managing and controlling project, Kogan Page, London and Sterling VA.
Wideman, Max.R.1992. Project And Program Risk Management: A Guide To Managing Project Risk Opportunities. Project Management Institu











Tidak ada komentar:

Posting Komentar